Tampilkan postingan dengan label West Sumatra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label West Sumatra. Tampilkan semua postingan

Selasa, 21 Oktober 2014

"SOSIALISASI AYO MENABUNG" DI KAKI GUNUNG KERINCI

Kegiatan sosialisasi "Ayo Menabung" sudah tak asing di telinga. Sempat beberapa kali  melihat update kegiatan ini di fans page facebook "Ayo Menabung". Kegiatan ini diprakarsai oleh pasangan suami istri penggiat alam bebas yaitu mbak Tejasari dan bang Hendri Agustin. Dengan niat memberi manfaat kepada sesama, maka sembari mendaki, rombongan pendaki mengadakan sosialisasi "Ayo Menabung" di SD kaki gunung setempat. Kegiatan dilakukan dengan menceritakan kembali isi buku cerita anak-anak  "Ayo Menabung"yang ditulis oleh  mbak Teja, serta kuis dan hadiah kepada murid-murid SD, berupa buku cerita, celengan, dan alat tulis. Tak mengherankan, jenis kegiatan sosial menabung lah yang dipilih mengingat  Mbak Tejasari yang juga seorang financial planner. Kegiatan ini sudah dilaksanakan di bukit raya (kalimantan), kaki gunung Sindoro, kaki G dempo, dan  kali ini dilaksanakan di kaki Gunung Kerinci, tepatnya SDN Koto Periang , Kec.Kayu Aro.

Selasa, 23 September 2014
Bang hendri, mbak Teja, Om Budiman, dan saya berangkat dari Bandara Minangkabau menggunakan mobil sewaan. Sebelum meninggalkan kota Padang, kami membeli buku tulis untuk dibagikan kepada anak-anak SD besok. Sekitar pukul 23.00 WIB mobil yang kami tumpangi menembus pekatnya malam menuju Kersik Tuo.

Rabu, 24 September 2014
Pukul 06.00 WIB kami tiba di Desa Kersik Tuo. GunungvKerinci terlihat samar karena kabut asap yang melanda sebagian besar Sumatera. Kami langsung menuju di homestay Paiman. Halaman homestay tampak penuh dengan mobil-mobil pick-up. hal ini tak mengherankan karena di hari-hari kerja, homestay penuh dengan para distributor mulai dari pupuk, obat tanaman, biskuit dan lain-lain yang menginap. Untungnya kami masih mendapat dua kamar kosong. Ini adalah ke-empat kalinya saya singgah di homestay Paiman, tak heran akhirntya Tika, cucu perempuan Paiman yang juga ikut mengurus homestay mendekati saya dan berkata dengan gaya centilnya ''Mbak yang sering ke sini kaaan...ihh jalan-jalan melulu" akhirnya dia  mengenali saya hehe *senangnya*.

Setelah istirahat sejenak dan sarapan pagi, kami bersiap untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi. Sejak tiba di homestay, bang hendri belum berhasil juga menghubungi rekannya yang merupakan anggota komunitas pecinta alam sekitar yang dimintai tolong dari jauh-jauh hari untuk membelikan celengan plastik. Maka, kami pun memutuskan untuk pergi ke pasar membeli celengan plastik mengingat jam 9 pagi acara dimulai.

Singkat cerita dengan penuh perjuangan dan semangat '45 akhirnya kami berhasil mendapatkan celengan plastik sejumlah 80 buah. Ketika kami tiba di SD Koto Periang, anak-anakdan guru-guru tampak antusias menyambut kedatangan kami. anak paling besar segera mengkoordinasikan  teman-temannya untuk memindahkan bangku-bangku di ruangan yang akan kami gunakan. Acara pun segera kami mulai. Saya dan mbak teja bertugas menceritakan isi buku cerita kepada murid-murid. Biasanya sesi ini dilakukan menggunakan media boneka tangan. karena boeka tangan hilang. Saya pun berinisiatif bercerita sambil menggambar di papan tulis. Kami bercerita sembari diselingi dengan kuis pertanyaan berhadiah dan menyanyi agar murid-murid tidak bosan. Ini benar-benar pengalaman pertama saya tampil di depan umum bercerita di depan murid-murid SD. Rasanya? nano-nano. harap maklum saya pemalu haahaaha...




Sekitar jam 11.00 WIB acara pun selesei, bingkisan buku cerita, alat tulis, gantungan kunci, dan celengan plastik pun telah dibagikan kepada para murid. di akhir kegiatan, kami pun berfoto bersama para murid dan guru. Ada perasaan senang, lega melihat wajah polos murid-murid SD ini. Kami berharap semoga kegiatan ini bisa bermanfaat untuk menanamkan sikap gemar menabung sedari kecil.

Setelah pamit kepada para murid dan guru, kami pun kembali ke homestay Paiman untuk bersiap melanjutkan misi selanjutnya yaitu mendaki Gunung Tujuh dan Gunung Kerinci. Saya hanya ikut mendaki G.Tujuh saja. Sementara bang Hendri, mbak Teja dan Om Budiman sesuai rencana semula, lanjut mendaki Kerinci juga.




Saya sangat bersyukur bisa ikut serta dalam kegiatan sosialisasi "Ayo Menabung" ini. Merasa tertohok juga bahwa mungkin tanpa saya sadari selama ini saya melakukan hobi mendaki hanya untuk kepuasan diri, bahkan melarikan diri, pokoknya hanya berpusat pada diri saja. Tanpa memikirkan kontribusi apa yang sudah saya berikan pada alam ataupun penduduk setempat. Yah...ini mungkin cara Tuhan menegur saya yang selama ini hanya berpusat pada diri saja yang akhirnya menjadi kurang bersyukur da kurang peka pada sekitar. Semoga saya bisa lebih banya melakukan hal bermanfaat untuk orang lain. Aamiin ...

Selasa, 27 Mei 2014

PENDAKIAN KERINCI MEI 2014

Ini adalah ke-4 kalinya saya mendaki Kerinci. Semuanya masih terasa sama, kehangatan orang-orang homestay Pak Iman, hamparan Kebun teh Kersik Tuo, dan ngomongin soal jalur, tak banyak berubah, tetap seperti itu-itu saja.  Kendati  demikian, cerita yang dibawa selalu berbeda di tiap pendakian.

Jumat, 11 April 2014

MENCOBA FOTO PANGGUNG

Malam minggu 5 April lalu, saya iseng nyobain motret di acara malam inagurasi fakultas Ilmu Pendidikan Univ Negeri Padang, sendirian, beneran sendirian *kode*. Acaranya di Gedung kesenian Taman Budaya padang. Sebenarnya spontan aja mampir ke sini, eh untung banget ketemu salah satu temen yang juga ngisi acara, dapet deh tiket gratis *sik asik, tengkyu hanif* ini pertama kalinya saya masuk ke dalam Gedung Tambud. Semacem gedung teater ya. Kursinya macem di bioskop trus ada tata lampunya juga. Nanya-nanya ke panitia area mana  yang dibolehin buat motret yaitu bebas asal jangan sampai naik ke atas panggung *YESS*

Dudulnya karena tanpa persiapan, ya pake seadanya yang dibawa,yaitu
lensa 50mm -.-" saja. Untungnya sama panitia dibolehin motret sampai batas bibir panggung. Stage photography itu Tricky belum dapet feel-nya saya, susah dapet settingan kamera yang pas, susah nyari angle,hasilnya mungkin juga ga bagus-bagus amat tapi asli seru ahaha. Paling suka itu pas lighting biru, paling ga suka kalo lightingnya lagi warna merah atau putih. Sayangnya di tambud ini lighting cuma dr depan, dr belakang panggung ga ada deh seingat saya. Di bawah beberapa hasil yang lumayan versi saya xoxoxo

Jumat, 07 Maret 2014

Morning Fresh


Hey march...
I woke up and opened my door...
Considered that the grass in the front yard has been higher...
Those plant catched my eye..
how often the grass on this yard have been cut..
it will grow...







Sabtu, 14 September 2013

Tek Tok G. Singgalang

Kamis 12 September lalu saya naik G.Singgalang bersama 2 teman dari Jakarta, mas Rendy dan Mas Yosi. Mereka ini adalah teman mbak Nurjanah yang sedang mengadakan expedisi komunitas mereka "Gazebo" ke G.Kerinci, G.Tujuh, G. Marapi, dan G.Singgalang, dalam waktu 6 hari saja. Gilak tenaga mereka darimana yak hehehe. Dua minggu sebelumnya mas Rendy menghubungi saya dan bertanya tentang gunung-gunung tersebut. Saya pun secara dadakan bersedia untuk ikut di gunung terakhir, karenahari itu saya libur kerja.

Kamis, 13 September 2013 kami memulai pendakian dari Pos Pemancar RCTI Pandai Sikek. Ini adalah kali ke-dua saya mendaki Singgalang. Berbekal data jalur pendakian di GPS , saya dan temna-teman berani mengambil keputusan untuk mendaki dini hari. Waktu tempuh normal dari awal pendakian (pos pemancar) sampai puncak sekitar 6-7 jam). Berhubung fisik mas Rendi dan mas Yosi yang sudah ngedrop setelah mendaki 3 gunung sebelumnya ditambah saya yang sudah lama vakum mendaki dan lelet sekali jalan saya -.-" kami memakan waktu hampir 9 jam untuk mencapai Telaga Dewi.


track record GPS, Singgalang Trail

Minggu, 23 Juni 2013

Menjaring Senja, Purnama dan Fajar Pulau Angso Duo

Tak terasa sudah purnama lagi ...

Padahal terasa baru beberapa waktu lalu kita berburu purnama ...
Menikmati senja merah yang begitu mempesona ...
Kalau Andrea Hirata memiliki Laskar Pelangi ...
Maka petang itu kitalah Laskar Senja ...
Melewatkan malam dengan bakar-bakar ubi, jagung , ikan, sesi curhat-curhat galau yang baru saya sadari sepertinya itu jadi acara wajib kalian tengah malam ...
Dengan cueknya kita tiduran beralaskan pasir beratapkan langit...mandi sinar bulan istilah saya ...
Tak acuh pada tenda yang telah kita dirikan ...
Terbangun karena guyuran air laut yang pasang ...
Menikmati mentari pagi dan birunya  samudera Hindia ...
Terimakasih kawan ...
Lama tak merasakan perasaan nyaman ini ...

Laskar Senja

Purnama Malu

Fajar Kesiangan

Blue Sky..Blue Ocean



Purnama keenam
23 Juni
kamr sunyiku

Minggu, 16 Juni 2013

Menjaring Senja, Rembulan, dan Fajar Pulau Angso Duo



       Entah kapan terakhir saya nge-trip rame-rame seperti ini... hemm sepertinya sudah lama sekali saya tak melakukan hal ini. Mungkin saya sudah jatuh hati pada anak-anak ini. Yups.. status saya ya ng merangkap sebagai mahasiswa transfer memaksa saya untuk mengenal mahasiswa-mahasiswi Geografi angkatan 2009-2012 (jurusan ilmu murni baru ada 4 angkatan). Mereka berumur 5-9 tahun lebih muda dari saya (eaaaa ketahuan deh angatan berapa xoxoxo).

        Berawal dari posting Habib di Forum Backpacker tgl 25 Mei malam. Dia ngajakin jalan ke Pulau Angso Duo di weekend 26-27 Mei, yang pada tanggal itu pas banget bulan lagi purnama-purnamanya. Dadakan sekali kan -.-" errrr anak ini emang kebiasaan banget ngajak nge-trip dadakan begini. Saya pun mengirim inbox ke Habib mendeklarasikan diri untuk turut serta. Karena Habib kan postingnya di grup Backpacker yak..pastilah saya nggak kenal ntar sama orang-orang yang bakal join trip ini... Sebodo teuing... sudah biasa...malah seru kan. Jadi inget pas dulu masih kuliah di Jakarta. Tiap mau jalan , terutama ke Gunung malah lebih suka jalan sama orang-orang luar kampus yang gak saya kenal sebelumnya.... aneh yak...hahaha. Sebenarnya ini Trip pertama saya ke Pulau...wisata pantai . Terakhir saya ke pantai itu ya pas ke Lombok Januari lalu errrr -.-''. jadi sebenarnya bingung juga mau nyiapin apa. Dibawa semua deh itu trangia, spirtus, tenda, dan lain-lainlah. Kan kita mau kemping hahaha.

          Sabtunya, setelah masuk kantor setengah hari, saya pulang untuk siap-siap menuju meeting point kita yaitu di Stasiun KA Tabing, Eits di Padang ini ada Kereta api juga lho. Tapi jalurnya terbatas.

Kamis, 11 April 2013

STARRY NIGHT at Padang beach

Sebenarnya saya paliing malas pergi ke Taplau (tapi lauik) pantai Padang sendirian (padahal kalau hunting foto mah enakan sendiri). Hal tersebut dikarenakan berbagai hal yang membuat tak nyaman. Pungutan liar dengan alasan parkir dan retribusi yang ditarik remaja-remaja tanggung yang datang silih berganti, padahal karcis parkir saja tak ada. Saya yakin kalau mereka pun gak akan tuh jagain motor yang kita layaknya tempat parkir. Selain itu di pantai Padang ini ada kawasan remang-remang (tenda rendah) yang kata orang-orang sih termasuk kawasan prostitusi. Dan kekurang nyamanan yang lain adalah  pantainya yang kurang teratur dan terawat karena banyaknya warung-warung yang berdiri di sepanjang pantai. Berharap pemda setempat bisa lebih tegas dalam mengatur kawasan wisata Taplau ini sehingga bisa menciptakan suasana aman, tertib nyaman bagi wisatawan maupun pedagang sekitar pantai . Karena Pantai Padang itu kan salah satu landmark kota Padang selain Jembatan Siti Nurbaya yang kondisinya juga sangat memprihatinkan menurut saya.

Oke abaikan saja perasaan tak enak saya mengenai Taplau. Malam itu mungkin memang malam keberuntungan saya menerima ajakan kawan-kawan untuk sepeda motor-an keliling Padang. Jembatan Siti Nurbaya dan Taplau pun jadi tempat wajib disinggahi. Dan wow... It was starry night... Wow...Saat-saat seperti itu pun, kawasan Taplau yang biasanya enggan saya kunjungi terlihat indaaah sekali dengan kerlip lampu dan taburan bintang di Angkasa :D
















Sabtu, 30 Maret 2013

Sitinjau lauik

Sitinjau lauik ini merupakan gardu pandang untuk melihat kota padang dari ketinggian +/- 800 meter di atas permukaan laut. Berada di pinggir jalan raya Padag-Solok. Jika sedang beruntung (cuaca cerah) maka kita akan bisa melihat kota padang beserta samudra hindia dari titik ini. Sayangnya saat itu cuaca sedang tidak bersahabat, berawan hikzz

.
Gardu pandang yang penuh dengan vandalisme








menjelang malam di Sitinjau lauik
 
sitinjau lauik di malam hari
Tambang semen padang

Minggu, 10 Maret 2013

Air Terjun Sarasah Ulu Gadut Padang

Nasehat dari bapak-bapak yang kami temui di tengah jalan tadi "untuk mengurungkan niat ke air terjun karena beliau tahu kami cuma berdua saja dan belum tahu jalan" sempat membuat saya dan Wulan ragu untuk melanjutkan perjalanan menuju air terjun "Sarasah Ulu Gadut" yang terletak di Desa Koto Baru, Gadut, Kelurahan Limau Manis Selatan, Padang Timur. Namun kami menguatkan hati kembali untuk melanjutkan perjalanan. Menaiki kembali motor melalui jalanan berbatu.

sabar yaaa motor T-T jalannya emang begini..








Laskar Pelangi Ulu Gadut, Padang :D
Pukul 09.00 WIB sampailah kami di Lik gadut, sebuah tempat sebelum jembatan. Terdapat sebuah warung milik warga, dan kami menitipkan sepeda motor kepada seorang anak bernama putra di situ. Setelah dirasa cukup mendapatkan informasi dari warga mengenai jalur menuju air terjun kami pun berangkat melalui jalan setapak. Sempat juga salah belok untung tak jauh, kami segera kembali ke rute awal. Beruntung ketika kami menemukan sebuah pondok di ladang, kami bertanya kepada seorang ibu, ibu tersebut menyuruh anaknya Aldo yang berusia 7 tahun mengantarkan kami. kami pun tentu senang hati menerima tawaran itu...Thank God  :D

Aldo mengajak kami menyusuri sungai karena ini adalah jalur tercepat. Saya dan Wulan kelabakan tak bisa mengimbangi langkah Aldo. Takjub banget sama ini anak. Dulu pas saya seusia Aldo  ngapain aja yak? hehe. Beneran deh berasa ketemu bolang yang kayak acara di TV itu lho haha. Aldo ini selain kuat dan bolang bangeet, dia  pendiam tapi smart. Pinter banget nih anak. Kalau kata saya mah si Aldo ini cool gitu lho hoho. Aldo sekarang kelas 1 SD.

tracking GPS dari simpang Ulu Gadut-Air terjun

menyusuri sungai "jalur cepat"


Kami berjalan menyusuri sungai ini kurang lebih sejauh 1,5 km. kalau di total dari Warung putra tadi sekitar 2 km, ditempuh dengan waktu kurang dari 1 jam :D. Dan Taraaa!!! ini dia air terjun bertingkatnya ^_^Alhamdulillah nyampe juga...Berhubung udah laper (belum sarapan), kami pun segera mengeluarkan peralatan masak. Masak mie goreng, ngeteh-ngeteh dulu ahihiyy.



Dan setelah itu...kami pun asyik meng-explore *halakh* setiap sudut air terjun ini. Suasana sepi, berhubung kami datang pada hari Selasa, bukan akhir minggu. Tapi memang menurut informasi dari orang-orang di warung Putra tadi bahwa tidak banyak yang datang ke sini, biasanya yang datang dari rombongan mahasiswa atau siswa yang sedang melakukan kegiatan outbond. Tidak ada tiket masuk juga yang menandakan belum dijadikan wisata mungkin ya

Puas bermain air di air terjun tingkat satu, saya mengajak Wulan dan Aldo naik ke tingkat dua. Saya kira bisa naik lewat batuan di samping kanan air terjun. Tapi kata Aldo lewat situ licin, kami diajak lewat tepi sungai dan naik menuju air terjun tingkat dua.

Air terjun tingkat pertama :D
Uwooouu air terjun yang tingkat dua ini lebih tinggi. Di bawahnya juga terbentuk kolam yang lebih besar. Saya dan Aldo pun segera berenang-renang dan Wulan lebih memilih untuk memotret kami :D. Air terjun ini merupaka hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Aru yang bermura di "Muaro" Padang. Perhatikan betul keadaan cuaca saat mengunjungi air terjun ini. Karena apabila kondisi sedang hujan maka debit air meningkat dan ini sangat berbahaya bila kita bermain-main di bawah air terjun karena adanya potensi banjir bandang.

Air terjun Tingkat dua
cibang-cibung ^_^
Wulan menatap air terjun

Wulan, thank for the capture :D
Wulan dan Aldo
slow speed *halakh*
Waktu menunjukkan pukul 11.45 ketika kami memutuskan untuk menyudahi bermain-main di air terjun, dan berkemas untuk pulang. Tak lupa pula membawa kembali sampah  bekas bungkus makanan maupun minuman bekal yang kami bawa. Angin mulai berhembus kencang menggoyang pepohonan. Jadi merinding berhubung kami hanya bertiga di air terjun hehe... Akhir-akhir ini memang cuaca Padang sedang panas-panasnya. Angin yang berhembus pun terasa kering. Cuaca cerah begini memang paling pas buat nge-bolang ahihiyy :D
 
Mari pulang :)
Tak sampai 45 menit berjalan, kami pun tiba di pondok Aldo kembali. Bertemu kembali dengan Aldi, ibu dan ayah Aldo. Beristirahat sambil berbincang-bincang bersama mereka. Tak lupa pula kami berfoto ria. Aldi, adik Aldo yang berusia 3 tahun benar-benar sukaaaa sekali di foto hahaha lucu dah pokoknya. Aldi meminta kami untuk membawa cetak fotonya kalau kami main lagi ke sana... Siap deh :D . Kemudian saya dan Wulan pun berpamit dan tak lupa mengucapkan banyak terimakasih terutama kepada Aldo si bocah petualang.

me with Aldo and Aldi
Di pondok keluarga Aldo
Setiap perjalanan selalu punya cerita sendiri dan kesan sendiri bagi pelakunya. Dan sekali lagi, perjalanan ini berkesan bagi saya. Nempel banget di hati. Pertama, walaupun lokasi air terjun  ini masih di wilayah kota Padang, saya dan Wulan buta lokasi, hanya berbekal informasi sekedarnya dari internet. Kebetyulan teman-teman kami yang kami tanya tentang jalur atau pun lokasi air terjun ini banyak yang belum tau -,-". Selain itu pergi berdua cewek doang pula, cukup membuat orang-orang sepanjang jalan yang kami tanya tentang jalur mengerutkan keningnya mengkhawatirkan kami. Tapi gini ... kalau terus menuruti rasa takut, saya dan Wulan sudah pasti tak akan sampai air terjun itu. yang penting mah Bismillah, niat baik, dan rajin bertanya saja pada masyarakat setempat xoxoxo..

Semen Padang nun juh di sana



Salam ....

Trek file gpx dan kml bisa di download di sini



Minggu, 24 Februari 2013

Blue Sunset

Pantai Padang pada suatu sore. Setelah beberapa hari diguyur hujan deras...sore ini bisa menikmati senja yang malu-malu kucing...