hei!hei!my MP...lama tak menyentuh dirimu yahh. Oke kali ini aku akan bercerita pendakian Singgalang - Tandikat kemarin.
Diawali dari invitation facebook kawan ku untuk bergabung dalam event "Nyadel Singgalang- Tandiket" yang diprakarsai bang Hendri Agustin yang nantinya baru kuketahui adalah seorang mountaineering, penulis buku, dan juga salah satu redaktur majalah gunung emagazine yang notabene selalu ku baca tiap terbit. Heu..heu.. Hammer!!
Sebenarnya masih ada waktu 3 minggu ntuk melakukan pemanasan. Biasanya aku jogging. Apalagi sejak bulan puasa kemarin aku benar-benar meninggalkan kegiatan jogging ini. Sekilas info, sebenarnya riwayat kesehatanku sejak kecil tidak begitu bagus. Berbeda dengan temanteman lain yang mungkin tidak memerlukan latihan khusus untuk persiapan mendaki gunung, aku harus melakukannya jauh-jauh hari sebelumnya supaya nanti pas hari-H tidak tepar duluan. Berhubung bisikan Malas lebih kuat, aku hanya sempat jogging 4 kali selama dua minggu sebelum hari-H. How pathetic...hikz
Oke. Back to the topic. Awalnya yang ikut dalam event ini mencapai 10 orang. beberapa hari menjelang hari-H, rombongan dari jakarta tinggal berdua saja yaitu bang hendri Agustin dan his girlfriend hehe... Mbak Yuyun Yunitasari. H-7 bang hendri menghubungi aku untuk memastikan keikutsertaanku dalam pendakian ini, dan menjelaskan berbagai macam hal yang harus dipersiapkan. Aku disuruh menghubungi pula kawan-kawan Mapala Unand yang nantinya juga ikut dalam pendakian kali ini.
Sebenarnya sejak di mobil menuju padang panjang. Aku merasakan sakit kepala di bagian belakang dan tengkuk. Kupikir tadinya karena salah posisi tidur di mobil. Namun setelah makan malam makin menjadi dan tambah mual. Lengkap sudah "masuk angin" ternyata pemirsa...Apes bener. Obat masuk angin yang biasa kubawa dan selalu tak termakan, giliran saat dibutuhkan seperti ini malah aku tak membawa. eerrgghh makan malam berasa tak enak. Biasanya sih kalo udah "nembak" (red.sengaja muntah) baru baikan nih badan, tapi rasanya masih enggan. Mbak yuyun menawarkan diri untuk memijatku. O iya, mbak yuyun punya keahlian memijat orang yang masuk angin maka dia akan "gelegek'an" (red.bersendawa), yang menandakan angin dari si penderita tersalur pada pemijat dan pemijat mengeluarkannya dengan cara bersendawa. hihihi..lucu ya.. Malam itu pun kami menjadi bahan olok-olokan yang laen. Biarlah yang penting angin ini segera pergi. Segera setelah minum STMJ hangat, aku pun pamit untuk tidur. Aku setenda dengan bang hendri dan mbak yuyun. Upz aku lupa memberitahukan bahwa aku punya kebiasaan jika kecapean, maka pas tidur malam pasti mengigau paling parah menangis dalam igauanku. Begitu kata kawan-kawan seperjalananku. Jujur aku tak tahu secara ga sadar gitu loh..hihi.. Dan benar saja malam itu aku mengigau hanya rintihan saja sih. Tahunya pas keesokan paginya ditanyain bang hendri dan Mbak Yuyun yang heran kenapa semalam mengigau seperti orang ketakutan. Dan aku pun menjelaskan seperti biasa. Padahal mah malu banget aslinya...hehe..
Jumat, 29 September 2011
Pagi dunia!!! Yeeiii!!! feel better today. Pagi ini kami disibukkan membuat sarapan nasi goreng dan minuman hangat. Masih Iis yang selalu bersemangat memasak. She is the real chef..hohoho . Segera kami packing selesai sarapan. Pukul 10.00 WIB, kami pun memulai pendakian. Tampak pula rombongan yang mendaki yang ternyata adalah petugas maintenance tower BTS. Rute awal ini dapat kita temuai tanaman sejenis bambu-bambuan yang bernama "pimpiang". Berjalan di atasnya licin euy.Sebenarnya masih ada waktu 3 minggu ntuk melakukan pemanasan. Biasanya aku jogging. Apalagi sejak bulan puasa kemarin aku benar-benar meninggalkan kegiatan jogging ini. Sekilas info, sebenarnya riwayat kesehatanku sejak kecil tidak begitu bagus. Berbeda dengan temanteman lain yang mungkin tidak memerlukan latihan khusus untuk persiapan mendaki gunung, aku harus melakukannya jauh-jauh hari sebelumnya supaya nanti pas hari-H tidak tepar duluan. Berhubung bisikan Malas lebih kuat, aku hanya sempat jogging 4 kali selama dua minggu sebelum hari-H. How pathetic...hikz
Oke. Back to the topic. Awalnya yang ikut dalam event ini mencapai 10 orang. beberapa hari menjelang hari-H, rombongan dari jakarta tinggal berdua saja yaitu bang hendri Agustin dan his girlfriend hehe... Mbak Yuyun Yunitasari. H-7 bang hendri menghubungi aku untuk memastikan keikutsertaanku dalam pendakian ini, dan menjelaskan berbagai macam hal yang harus dipersiapkan. Aku disuruh menghubungi pula kawan-kawan Mapala Unand yang nantinya juga ikut dalam pendakian kali ini.
Sedikit ulasan tentang G. Singgalang dan G. tandikat bisa dibaca di sini dan di sini.
Kamis, 28 September 2011
Sejak pagi aku telah siap dengan segala perlengkapan dan logistik untuk mendaki. Tinggal menunggu info dari kawan Mapala Unand. Dan singkat cerita. Pukul 14.00 WIB saya dan 2 kawan Mapala unand Anggi Harlin, Iis , dan anggota tambahan yaitu Sayed (Iis's boyfriend yang juga anak Mapala IAIN Aceh yang kebetulan sedang berkunjung ke Padang) berangkat menuju Padang Panjang, meeting point kami dengan bang hendri dan mbak Yuyun. Pukul 17.00 WIB, kami sampai di titik awal pendakian G. Singgalang, pemancar RCTI Pandai Sikek. Di sini kami tidak langsung mendaki. Kami memutuskan untuk nge-camp di sini. MMalam itu disibukkan dengan mendirikan tenda, memasak makan malam bersama serta ngobrol ngalor-ngidul. Hehe.. senangnya mendapat berbagai info seputar pendakian
Kamis, 28 September 2011
Sejak pagi aku telah siap dengan segala perlengkapan dan logistik untuk mendaki. Tinggal menunggu info dari kawan Mapala Unand. Dan singkat cerita. Pukul 14.00 WIB saya dan 2 kawan Mapala unand Anggi Harlin, Iis , dan anggota tambahan yaitu Sayed (Iis's boyfriend yang juga anak Mapala IAIN Aceh yang kebetulan sedang berkunjung ke Padang) berangkat menuju Padang Panjang, meeting point kami dengan bang hendri dan mbak Yuyun. Pukul 17.00 WIB, kami sampai di titik awal pendakian G. Singgalang, pemancar RCTI Pandai Sikek. Di sini kami tidak langsung mendaki. Kami memutuskan untuk nge-camp di sini. MMalam itu disibukkan dengan mendirikan tenda, memasak makan malam bersama serta ngobrol ngalor-ngidul. Hehe.. senangnya mendapat berbagai info seputar pendakian
(Ki-ka: Sayed-Iis-Yuyun-siska-Anggi)
Sebenarnya sejak di mobil menuju padang panjang. Aku merasakan sakit kepala di bagian belakang dan tengkuk. Kupikir tadinya karena salah posisi tidur di mobil. Namun setelah makan malam makin menjadi dan tambah mual. Lengkap sudah "masuk angin" ternyata pemirsa...Apes bener. Obat masuk angin yang biasa kubawa dan selalu tak termakan, giliran saat dibutuhkan seperti ini malah aku tak membawa. eerrgghh makan malam berasa tak enak. Biasanya sih kalo udah "nembak" (red.sengaja muntah) baru baikan nih badan, tapi rasanya masih enggan. Mbak yuyun menawarkan diri untuk memijatku. O iya, mbak yuyun punya keahlian memijat orang yang masuk angin maka dia akan "gelegek'an" (red.bersendawa), yang menandakan angin dari si penderita tersalur pada pemijat dan pemijat mengeluarkannya dengan cara bersendawa. hihihi..lucu ya.. Malam itu pun kami menjadi bahan olok-olokan yang laen. Biarlah yang penting angin ini segera pergi. Segera setelah minum STMJ hangat, aku pun pamit untuk tidur. Aku setenda dengan bang hendri dan mbak yuyun. Upz aku lupa memberitahukan bahwa aku punya kebiasaan jika kecapean, maka pas tidur malam pasti mengigau paling parah menangis dalam igauanku. Begitu kata kawan-kawan seperjalananku. Jujur aku tak tahu secara ga sadar gitu loh..hihi.. Dan benar saja malam itu aku mengigau hanya rintihan saja sih. Tahunya pas keesokan paginya ditanyain bang hendri dan Mbak Yuyun yang heran kenapa semalam mengigau seperti orang ketakutan. Dan aku pun menjelaskan seperti biasa. Padahal mah malu banget aslinya...hehe..
Jumat, 29 September 2011
Belum sampai sejam perjalanan, perutku mual.
...masuk anginnya kumat lagi euy. Drop langsung kondisiku. Kami memutuska berhenti untuk beristirahat. "Arrrgghh..menyebalkan sekali. Oke, harus muntah kali ini", pikirku. Segera aku pun mengambil posisi muntah. And.. after that..whoaaa..lega sekali. hihihi.. Kami pun meneruskan perjalanan lagi. Kali ini aku sudah bisa tertawa2.hehe
Setapak demi setapak jalur pun kami lalui...
Sekitar pukul 14.00 WIB, kami tiba di cadas. Jalur merupakan batuan kapur. Dari sini, jika cuaca sedang cerah kita bisa memandang G. Marapi....masuk anginnya kumat lagi euy. Drop langsung kondisiku. Kami memutuska berhenti untuk beristirahat. "Arrrgghh..menyebalkan sekali. Oke, harus muntah kali ini", pikirku. Segera aku pun mengambil posisi muntah. And.. after that..whoaaa..lega sekali. hihihi.. Kami pun meneruskan perjalanan lagi. Kali ini aku sudah bisa tertawa2.hehe
Setapak demi setapak jalur pun kami lalui...
Cadas
Dari jalur cadas ini, masih sekitar satu jam perjalanan lagi untuk sampai ke Telaga Dewi, Tujuan Camp kami malam pertama ini. Jalur yang kami lalui adalah hutan lumut. Hijau dimana-mana. Lumut tebal membungkus semua pohon, kayu, Waoooww. Seperti masuk dunia lain saja. heheto be continue
Tidak ada komentar:
Posting Komentar